Minggu, 11 Desember 2011

MACAM-MACAM LAYANAN BK

                                                                   BAB I
 
                                                          PENDAHULUAN


Setelah dipahami pengertian, landasan, fungsi, dan prinsip-prinsip, serta orientasi dan ruang lingkup pelayanan bimbingan dan konseling, bab ini membahas tentangjenis layanan dan kegiatan-kegiatan konseling. Layanan orientasi dan informasi, penempatan dan penyaluran, bimbingan belajar, konseling perseorangan, bimbingan dan konseling kelompok, seta kegiatan penunjang, dibicarakan secara khusus.
Untuk setiap layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling bab ini menyajikan uraian tntang pengertian, tujuan, pokok –pokok layanan atau kegiatan, kemungkinan pelaksanaannya, dan hal-hal khusus yang perlu mendapat perhatian berkenaan dengan layanan atau kegiatan itu. Uraian itu diharapkan dapat menjadi dasar dan titik tolak pembahasan tentang layanan dan kegiatan yang dimaksudkan, yang selanjutnya akan ditindak lanjuti denag pendalaman dan pengembangan keterampilannya dalam pembahasan dan pelatihan tersendiri.







































































AB II
PEMBAHASAN

A. Layanan Orientasi
1. Makna Layanan Orientasi
Layanan orientasi adalah layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan peserta didik dan pihak-pihak lain yang dapat memberikan pengaruh yang besar terhadap peserta didik (terutama orang tua) memahami lingkungan (seperti sekolah) yang baru dimasuki peserta didik, unutuk mempermudah dan memperlancar berperannya peserta didik dilingkungan yang baru ini.
2. Tujuan Layanan Orientasi
Layanan orientasi bertujuan untuk membantui individu agar mampu menyesuaikan diri terhadap lingkungan atau situasi yang baru. Dengan perkataan lain agar individu dapat memperoleh manfaat sebesar-besarnya dari berbagai sumber yang ada pada suasana atau lingkungan baru tersebut. Layanan ini juga akan mengantarkan individu untuk memasuki suasana atau lingkungan baru.
3. Isi Layanan Orientasi
Materi kegiatan layanan orientasi menyangkut:
  1. Pengenalan lingkungan dan fasilitas sekolah.
  2. Peraturan dan hak-hak serta kewajiban siswa.
  3. Organisasi dan wadah-wadah yang dapat membantu dan dapat meningkatkan hubungan social siswa.
  4. Kurikulum dangan seluruh aspek-aspeknya.
4. Teknik Layanan Orientasi
Teknik layanan orientasi terdiri dari:
  1. Format lapangan
Format ini di tempuh apabila peserta layanan(siswa) melakukan kegiatan keluar kelas atau ruangan dalam rangka mengakses objek-objek tertentu yang menjadi isi layanan.
  1. Format klasikal
Dengan format ini, kegiatan layanan orientasi dilaksanakan didalam kelas atau ruangan.
  1. Format kelompok
Secara umum polanya sama dengan format klasikal, yaitu dilakukan secara berkelompok dan terdiri atas sejumlah peserta yang terbatas, misalnya lima sampai delapan orang.
  1. Format individual
Berbeda dengan format kelompok, format ini merupakan format khusus dilakukan terhadap individu-individu tertentu.
  1. Format politik
Dengan format ini, konselor atau pembimbing berupaya menghubungkan dan mengaktifkan pihak-pihak diluar peserta layanan unuk memberikan dukungn dan fasilitas yang memudahkan pelaksanaan layanan dan menguntungkan peserta layanan.
Dengan format diatas, layanan orientasi bias dilaksanakan dengan teknik-teknik:
  1. Penyajian, yaitu dengan melalui ceramah, Ttanya jawab, dan diskusi.
  2. Pengamatan, yaitu melihat langsung objek-objek yang terkait dengan isi layanan.
  3. Partisipasi, yaitu dengan melibatkan diri secara langsung dalam suasana dan kegiatan, mencoba, dan mengalami sendiri.
  4. Studi dokumentasi, yaitu dengan membaca dan mempelajari berbagai dokumen yang terkait.
  5. Kontemplasi, yaitu dengan memikirkan dan merenungkan secara mendalam tentang berbagai hal yang menjadi isi layanan.
5. Pelaksanaa Layanan Orientasi
Proses atau tahap layanan orientasi adalah sebagai berikut:
  1. Perencanaan.
  2. Pelaksanaan.
  3. Evaluasi.
  4. Analisis hasil evaluasi.
  5. Tindak lanjut.
  6. Laporan.
B. Layanan informasi
1. Makna Layanan Informasi
Layanan informasi yaitu layanan bimbingan yang memungkinkan peserta didik dan pihak-pihak lain yang dapat memberikan penagruh yang besar kepada peserta didik(terutama orang tua) dalam menerima dan memahami informasi(seperti informasi pendidikan dan informasi jabatan) yang dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dan pengambilan keputusan sehar-hari sebagai pelajar, anggota keluarga, dan masyarakat.
2. Tujuan Layanan Informasi
Layanan informasi bertujuan agar individu(siswa) mengetahui menguasai informasi yang selanjutnya dimanfaatkan untuk keperluan hidupnya sehari-hari dan perkembangan dirinya. Layanan informasi juga bertujuan pengembangan kemandirian.
3. Isi Layanan Informasi
Secara lebih rinci, informasi yang menjadi isi layanan bimbingan dan konseling di sekolah adalh:
  1. Informasi tentang pengembangan diri.
  2. Informasi tentang hubungan antarpribadi, sosial, nilai-nilai(values) dan moral.
  3. Informasi tentang pendidikan, kegiatan belajar, dan ilmu pengetahuan dan teknologi.
  4. Informasi tentang dunia karir dan ekonomi.
  5. Informasi tentang sosial budaya,politik, dan kewarganegaraan.
  6. Informasi tentang kehidupan berkeluarga.
  7. Informasi tentang agama dan kehidupan beragama beserta seluk beluknya.
4. Teknik Layanan Informasi
Layanan informasi dapat diselenggarakan secara langsung dan terbuka oleh pembimbing atau konselor kepada seluruh siswa di sekolah.
Beberapa teknik yang biasa digunakan untuk layanan informasi adalah:
  1. Ceramah, Tanya jawab dan diskusi.
  2. Melalui media, seperti alat tulis,media gambar,dll.
  3. Acara khusus, misalnya “hari tanpa asap rokok”, “hari kebersihan lingkungan”, dll.
  4. Nara sumber. Layanan informasi juga bisa diberikan kepada peserta layanan dengan mengundang nara sumber(manusia sumber).



C. Layanan Penempatan dan Penyaluran
1.Makna Layanan Penempatan dan Penyaluran
Layanan penempatan dan penyaluran adalah layanan bimbingan yang memungkinkan peserta didik memperoleh dan penyaluran yang tepat sesuai dengan potensi, bakat, dan minat serta kondisi pribadinya.
2. Tujuan Layanan Penempatan dan Penyaluran
Layanan penempatan dan penyaluran bertujuan supaya siswa bisa menempatkan diri dalam program studi akademik dan lingkup kegiatan nonakademik yang menunjang perkembangan serta semakin merealisasikan rencana masa depan. Dengan kata lain, layanan penempatan dan penyaluran bertujuan agar siswa memperoleh tempat yang sesuai untuk pengembangan potensi dirinya.
3. Isi Layanan Penempatan dan Penyaluran
Materi kegiatan layanan penempatan dan penyaluran meliputi:
  1. Penempatan kelas siswa, program studi/jurusan dan pilihan ekstrakurikuler yang dapat menunjang pengembangan sikap, kebiasaan kemampuan, bakat,dan minat.
  2. Penempatan dan penyaluran dalam kelompok sebaya, kelompok belajar, dan organisasi kesiswaan serta kegiatan sosial disekolah.
  3. Membantu dalam kegiatan program khusus sesuai dengan kebutuhan siswa, baik pengajaran, perbaikan maupun program pengayaan dan seleksi masuk perguruan tinggi melalui jalur PMDK/UMPTN.
  4. Menempatkan dan menyalurkan siswa pada kelompok yang membahas pilihan khusus program studi sesuai dengan rencana karier.


D. Layanan Bimbingan Belajar(Pembelajaran)
Layanan bimbingan belajar adalah layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan peserta didik mengembangkan diri berkenaan dengan sikap dan kebiasaan belajar yang baik, materi belajar yang cocok dengan kecepatan dan kesulitan belajarnya, serta berbagai aspekl tujuan dan kegiatan belajar lainnya, sesuai dengan perkembangan ilmu, teknologi, dan kesenian.
Bimbingan belajar merupakan salah satu bentu layanan bimbingan yang penting diselenggarakan disekolah. Pengalamnan menunjukkan bahwa kegagalan disebabkan oleh kebodohan atau rendahnya intelegensi. Sering kegagalan itu terjadi disebabkan mereka tidak mendapat layanan bimbingan yang memadai.
Materi kegiatan layanan bimbingan belajar meliputi:
  1. Mengembagkan pemahaman tentang diri, terutama pemahaman sikap, sifat, bakat, minat, kekuatan-kekuatan dan penyuluran, kelemahan-kelemahan dan penanggulangannya, dan usaha-usaha pencapaian cita-cita/perencanaan masa depan.
  2. Mengembangkan kemampuan berkomunikasi, bertingkah laku dalam hubungan sosial dengan teman sebaya, guru. Dan masyarakat luas.
  3. Mengembangkan sikap dan kebiasaan dalam disiplin belajar dan berlatih secara efektif dan efisien.
  4. .teknik penguasaan materi pelajaran, baik ilmu pengetahuan teknologi, dan kesenian.
  5. Membantu memantapkan pilihan karier yang hendak dikembangkan melalui orientasi dan informasi karier.
  6. Orientasi belajar di perguruan tinggi.
  7. Orientasi hidup keluarga



E. Layanan Konseling Perorangan
1. Makna Layanan Konseling Perorangan
Yaitu layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan peserta didik yang memungkinkan peserta didik yang mendapatkan layanan langsung secara tatap muka denagn guru pembimbing/konselor dalam rangka pembahasan dan pengentasan permasalahnnya.
Pelaksanaan usaha pengentasan permasalahan siswa, dapat mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:
  1. Pengenalan dan pemahaman permasalahan.
  2. Analisis yang tepat.
  3. Aplikasi dan pemecahan permasalahan.
  4. Evaluasi, baik evaluasi awal, proses, ataupun evaluasi akhir.
  5. Tindak lanjut.
2. tujuan layanan konseling perorangan
Tujuan layanan konseling perorangan adalah agar klien memahami kondisi dirinya sendiri, lingkungannya, permasalahan yang dialami, kekuatan dan kelemahan dirinya, sehingga klien dapatmengatasinya.
3. isi layanan konseling peroranagan
Materi layanan konseliung perorangan  meliputi:
  1. Pemaqaaman sikap, kebiasan, kekuatan diri dan kelemahan, bakat, dan minat serta penyalurannya.
  2. Pengentasan kelemahan diri dan pengembangan kekuatan diri .
  3. Mengembangkan kemampuan berkomunikasi, menerima dan menyampaikan pendapat, bertingkah laku sosial, baik di rumah, di sekolah, maupun di masyarakat.
  4. Mengembangkan sikap kebiasaan belajar yang baik, dan disiplin.
  5. Pemantapan pilihan jurusan dan perguruan tinggi.
  6. Pengembangan dan pemantapan kecendrungan karier dan pendidikan lanjutan yang sesuai dengan rencanma karir.
  7. Informasi karier, dunia kerja, penghasilan, dan prospek masa depan karir.
  8. Pengambilan keputusan sesuai dengan kondisipribadi, keluarga, dan sosial.
F. Layanan Bimbingan Kelompok
Adalah layanan bimbingan yang memungkinkan sejumlah peserta didik secara bersama-sama memperoleh berbagai bahan dari nara sumner tertentu(terutama dari pembimbing/konselor) yang berguna untuk menunjang kehidupannya sehari-hari baik individu maupun sebagai pelajar, anggota keluarga dan masyarakat serta untuk pertimbangan dalam pengambilan keputusan,
Tujuan layanan bimbingan kelompok
Secara umum tujuan bimbingan kelompok adalh untuk mengembangkan kemampuan bersosialisasi, khususnya kemampuan berkomunikasi peserta layanan(siswa). Secara khusus, layanan bimbingan kelompok bertujuan untuk mendorong pengembangan perasaan, pikiran, persepsi, wawasan dan sikap yang menunjang perwujudan tinghkah laku yang lebih efektvif.
G. Layanan Konseling Kelompok
Layanan konseling kelompok adalah layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan peserta didik memperoleh kesempatan untek pembahasan dan pengentasan permasalahan yang dialaminya melalui dinamika kelompok.
Tujuan konseling kelompok meliputi:
  1. Melatih anggota kelompok agar berani berbicar dengan orang banyak.
  2. Melatih anggota kelompok dapat bertenggang rasa terhadap teman sebayanya.
  3. Dapat mengembangkan bakat dan minat masing-masing anggota kelompok.
  4. Mengentaskan permasalahan-permasalahan kelompok.
Penyelenggaraan layanan konseling kelompok dan layanan kelompok merupakan dua jenis layanan yang saling keterkaitannya sangat besar. Keduanya mempergunakan dinamika kelompok sebagai media kegiatannya. Apabila dinamika dinamika kelompok dikembangkan dan dimanfaatkan secara efektif dalam kedua jenis layanan itu, maka hasilnya yang dapat diharapkan dicapai melalui kedua jenis layanan itu secara bersama-sama, kecuali hal-hal yang besangkut paut dengan pemahaman dan pengentasan masalah adalah suasana kejiwaan yang sehat, antara lain berkenaan dengan spontanitas, perasaan positif, peningkatan pengetahuan dan keterampilan sosial.
H. Layanan Konsultasi
Adalah layanan konseling yanga dilaksanakn oleh konselor terhadap seorwng pelanggan yang memungkinkan memperoleh wawasan, pemahaman dan cara-cara yang perlu dilaksanakan dalam menangani kondisi atau permasalahan pihak ketiga.
Dalam layanan konsultasi, ada tiga yang tidak dapat dipisahkan, yaitu konselor, konsulti, dan pihak ketiga., konselor merupakan tenaga ahli konseling yang memiliki kewenangan melakukan pelayanan konseling sesuai dengan bidang tugasnya.
Tujuan layanan konsultasi adalh agar klien dengan kemampuannya sendiri dapat menangani kondisi atau permasalahan yang dialami oleh pihak ketiga. Selain itu agar konsulti memiliki kemampuan diri yang berupa wawasan, pemahaman, dan cara-cara bertindak yang terkait langsung dengan Susana atau permasalahan pihak ketiga.
I. Layanan Mediasi
Istilah “mediasi” terkait dengan istilah “media” yang berasal dari kata “medium” yang berarti perantara. Dalam literature islam istilah “mediasi” sama dengan”wasilah” yang juga berarti perantara. Berdasar arti diatas, mediasi bisa dimaknai sebagai suatu kegiatan yang mengantarai atau menjadi wasilah atau menghubungkan  yang semila terpisah. Melalui mediasi dua belah pihak yang sebelumnya tyerpisah menjadi saling terkait, saling mengurangi atau meniadakan jarak, saling memperkecil jarak perbedaan sehingga jarak keduanya menjadi lebih dekat.
Menurut prayitno (2004) layanan mediasi merupakan layanan yang dilaksanakan konselor terhadap dua pihak atau lebih yang sedang dalam keadaan saling tidak menemukan kecocokan. Berdasarkan makna itu, layanan mediasi juga berarti layanan atau bantuan terhadap dua pihak atau lebih yang sedang dalam kondisi bermusuhan.
BAB III
KESIMPULAN

A. Kesimpulan
Berbagai jenis layanan dan kegiatan perlu dilakukan sebagai wujud penyelanggaraan pelayanan bimbingan dan konseling terhadap sasran layanan, yaitu peserta didik. Jenis layanan tersebut perlu terselenggara sesuai dengan keempat bidang bimbingan yang telah duraikan terdahulu. Ada sejumlah layanan dalam bimbingan dan konseling di sekolah, antara lain: “
(1) Layanan orientasi,
(2) Layanan informasi,
(3) Layanan penempatan dan penyaluran,
(4) Layanan bimbingan belajar,
(5) Layanan konseling perorangan,
(6) Layanan bimbingan kelompok,
(7) Layanan konseling kelompok,
(8) Layanan konsultasi,
(9) Layanan mediasi.






Macam-macam Bimbingan

Ada Empat Bimbingan

1. Bimbingan Pribadi
2. Bimbingan Sosial

3. Bimbingan Belajar
4. Bimbingan Karier

Bimbingan & Konseling

Gambar Pola 17 Plus Layanan Bimbingan dan Konseling

10 Februari 2010 3 komentar
Berikut gambar pola 17 plus pada layanan Bimbingan dan Konseling
Klik gambar untuk memperbesar ukuran
Berikut keterangannya : Read more…

Pengertian Bimbingan Karir

7 Februari 2010 9 komentar
Bimbingan karir juga merupakan salah satu bidang dalam bimbingan dan konseling yang ada di sekolah-sekolah. Menurut Winkel (2005:114) bimbingan karir adalah bimbingan dalam mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja, dalam memilih lapangan kerja atau jabatan /profesi tertentu serta membekali diri supaya siap memangku jabatan itu, dan dalam menyesuaikan diri dengan berbagai tuntutan dari lapanan pekerjaan yang dimasuki. Bimbingan karir juga dapat dipakai sebagai sarana pemenuhan kebutuhan perkembangan peserta didik yang harus dilihat sebagai bagaian integral dari program pendidikan yang diintegrasikan dalam setiap pengalaman belajar bidang studi. Read more…

Pengertian Bimbingan Pribadi-Sosial

Bimbingan pribadi-sosial merupakan salah satu bidang bimbingan yang ada di sekolah. Menurut Dewa Ketut Sukardi (1993: 11) mengungkapkan bahwa bimbingan pribadi-sosial merupakan usaha bimbingan, dalam menghadapi dan memecahkan masalah pribadi-sosial, seperti penyesuaian diri, menghadapi konflik dan pergaulan. Sedangkan menurut pendapat Abu Ahmadi (1991: 109) Bimbingan pribadi-sosial adalah, seperangkat usaha bantuan kepada peserta didik agar dapat mengahadapi sendiri masalah-masalah pribadi dan sosial yang dialaminya, mengadakan penyesuaian pribadi dan sosial, memilih kelompok sosial, memilih jenis-jenis kegiatan sosial dan kegiatan rekreatif yang bernilai guna, serta berdaya upaya sendiri dalam memecahkan masalah-masalah pribadi, rekreasi dan sosial yang dialaminya.

Bentuk-Bentuk Bimbingan Kelompok

14 Januari 2010 2 komentar
Bentuk-Bentuk Bimbingan Kelompok ada beberapa  macam. Macam-macam Bimbingan Kelompok ini dapat digunakan pada situasi dan permasalahan tersendiri. Konselor harus dapat menilai dan melihat keadaan kliennya dan dapat menggunakan Layanan Bimbingan Kelompok dengan pas dan terarah. Beberapa jenis metode bimbingan kelompok menurut Tohirin (2007: 290 yaitu: Read more…

Tahap Pelaksanaan Bimbingan Kelompok

14 Januari 2010 2 komentar
Ini mungkin hal yang sangat ditunggu-tunggu pembaca, yaitu tahap pelaksanaan bimbingan kelompok karena suatu proses layanan sangat ditentukan pada tahapan-tahapan yang harus dilalui sehingga akan terarah, runtut, dan tepat pada sasaran. Dari awal sampai akhir akan saya jabarkan disini sehingga diharapkan tidak ada kesalahan dalam proses pemberian Layanan Bimbingan Kelompok.
Tahap pelaksanaan bimbingan kelompok menurut Prayitno (1995: 40) ada empat tahapan, yaitu: Baca Selengkapnya . . .

Manfaat Bimbingan Kelompok

Manfaat bimbingan kelompok menurut Dewa Ketut Sukardi (2008: 67) yaitu :
  1. Diberikan kesempatan yang luas untuk berpendapat dan membicarakan berbagai hal yang terjadi disekitarnya.
  2. Memiliki pemahaman yang obyektif, tepat, dan cukup luas tentang berbagai hal yang mereka bicarakan.
  3. Menimbulkan sikapyang positif terhadap keadaan diri dan lingkungan mereka yang berhubungan dengan hal-hal yang mereka bicarakan dalam kelompok.
  4. Menyusun program-program kegiatan untuk mewujudkan penolakan terhadap yang buruk dan dukungan terhadap yang baik.
  5. Melaksanakan kegiatan-kegiatan nyata dan langsung untuk membuahkan hasil sebagaimana yang mereka
    programkan semula.
Winkel & Sri Hastuti (2004: 565) juga menyebutkan manfaat layanan bimbingan kelompok adalah Baca Selengkapnya . . .

Bimbingan & Konseling

Siapa Bilang Guru BK, Polisinya Sekolah

  




Edupost Jogja- Bagi sebagian besar pelajar, apabila mendengar Bimbingan Konseling (BK) atau sering juga disebut Budi Pekerti (BP) yang terlintas dalam benak mereka adalah disiplin dan hukuman. Hal itu terjadi karena para pelajar belum mengerti apa dan siapa BK tersebut.
Menurut pernyataan dari Drs. Maryono, salah satu guru BK di SMKN 3 Yogyakarta, BK bukan bertujuan untuk memberikan tindakan hukuman kepada siswa yang melakukan kesalahan, BK bertujuan untuk menjadi wadah bagi siswa untuk berbagi dan  menemuakan solusi pada setiap masalah yang dihadapi pelajar. ”BK itu adalah sahabat siswa”, kata Drs. Maryono.
Lebih lanjut Drs. Maryono menjelaskan bagaimana posisi BK di SMKN 3 Yogyakarta, di sekolah itu BK menjadi salah satu mata pelajaran yang diajarkan kepada para siswa. Sedangkan untuk materi yang diajarkan, pada intinya adalah memberikan tindakan preventif atau mencegah para siswa untuk melakukan tindakan yang salah, serta tindakan kuratif untuk “menyembuhkan”  para siswa yang terlanjur berbuat kesalahan.
BK di SMKN 3 Yogyakarta memberikan beberapa layanan untuk menyelesaikan permasalahan para siswa, layananan tersebut diantaranya adalah, layanan orientasi, layanan penempatan atau penyaluran, layanan konsultasi perorangan, layanan konsultasi kelompok, layanan informasi, layanan pembelajaran, layanan bimbingan kelompok. Sedangkan dalam menangani sebuah kasus atau perkara, BK menggunakan beberapa cara penanganan yakni, instrumentasi BK, konferensi kasus, alih tangan kasus, kunjungan rumah.

Rabu, 07 Desember 2011

BIMBINGAN DAN KONSELING


LAPORAN BIMBINGAN DAN KONSELING

SMA AL AZHAR 3 BANDAR LAMPUNG

TAHUN PELAJARAN 2011 / 2012


LAPORAN BULANAN BK
Bulan : Januari 2011
Kelas : X
Mengumpulkan informasi berupa data siswa kelas X baik yang pernah bermasalah maupun yang tidak bermasalah

Mendata kelengkapan admininstrasi berupa ;
1. Blanko Format Satuan Layanan BK
2. Blanko Surat Panggilan Orang Tua
3. Blanko Format Kunjungan Rumah
4. Blanko Surat Alih Tangan Kasus
5. Blanko Laporan Bulanan
6. Blanko Rekapitulasi Absensi Siswa
7. Buku Pembinaan Siswa ( Buku Kasus )
9. Catatan Kejadian Siswa

MEMBUAT PROGRAM BK:
1. Program Tahunan
2. Laporan Bulanan
                                                                                            Bandar Lampung, Januari 2011
Kepala SMA Al Azhar 3 B.Lampung                                             Koordinator BK


Drs.Ma’ arifuddin, Mz, M.Pd. I                                          Mad Berawi, A.Md
NIP. 19                                                                                NIK. 200 801 197


Jumat, 11 Februari 2011

PROGRAM KERJA PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING

  1. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional pendidikan, mengamanatkan bahwa setiap satuan pendidikan harus menyusun kurikulum yang disebut Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan atau KTSP.
    Pada penerapan KTSP, Guru Bimbingan Konseling di sekolah memberikan pelayanan Bimbingan dan Konseling dalam memfasilitasi “Pengembangan Diri” siswa sesuai minat , bakat serta mempertimbangkan tahapan tugas perkembangannya. Mengingat adanya keberagaman individu siswa maupun keberagaman kemampuan Guru Bimbingan Konseling di sekolah maka perlu ditegaskan bahwa pelaksanaan bimbingan konseling di sekolah harus menyusun program guna mengakomodasi Undang-undang nomor 20 tahun 2003 dan Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005 tersebut beserta peraturan-peraturan yang menyertainya.
    Permendiknas Nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi yang didalamnya memuat struktur kurikulum, telah mempertajam perlunya disusun dan dilaksanakannya program pengembangan diri yang bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga pendidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan Bimbingan dan Konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi, kehidupan social, belajar, dan pengembangan karir peserta didik.
    Bimbingan konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik baik secara perorangan maupun kelompok, agar mandiri dan berkembang secara optimal, dalam bimbingan pribadi, social, belajar dan karir, melalui berbagai jenis pelayanan dan kegiatan pendukung berdasarkan norma-norma yang berlaku.
    Bimbingan dan konseling merupakan upaya proaktif dan sistemik dalam memfasilitasi individu mencapai perkembangan yang optimal, pengembangan perilaku efektif, pengembangan lingkungan perkembangan, dan peningkatan keberfungsian individu dalam lingkungannya. Semua perilaku tersebut merupakan proses perkembangan yakni proses interaksi antara individu dengan lingkungan. Pengampu bimbingan dan konseling adalah guru bimbingan dan konseling atau konselor yang merupakan salah satu kualifikasi pendidik.
    Dalam permendiknas Nomor 23 tahun 2006 dirumuskan SKL yang harus dicapai peserta didik melalui proses pembelajaran bidang studi, maka kompetensi peserta didik yang harus dikembangkan melalui pelayanan bimbingan dan konseling adalah kompetensi kemandirian untuk mewujudkan diri (self actualization) dan pengembangan kapasitasnya (capacity development) yang dapat mendukung pencapaian kompetensi lulusan. Sebaliknya, kesuksesan peserta didik dalam mencapai SKL akan secara signifikan menunjang terwujudnya pengembangan kemandirian.
  2. Visi Dan Misi
    1. Pengembangan Diri
      1. Visi Program Pengembangan Diri
        Terwujudnya peserta didik yang mandiri dan bertanggung jawab dalam mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai kebutuhan, potensi, bakat, minat, kondisi dan perkembangannya.
      2. Misi Program Pengembangan Diri
        Memfasilitasi peserta didik dengan kegiatan-kegiatan yang memberi wadah penyaluran agar potensi, bakat dan minatnya berkembang sesuai dengan kebutuhan, kondisi dan perkembangannya.
    2. SMA Al- Azhar 3 Bandar Lampung
      1. Visi
        Membentuk peserta didik menjadi insan yang cerdas, terampil, sehat jasmani dan rohani, berbudaya, dan memiliki wawasan kewirausahaan berdasarkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa
      2. Misi
        • Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan melalui bimbingan dan kegiatan keagamaan
        • Meningkatkan prestasi akademik dan nonakademik melalui kegiatan peningkatan mutu pembelajaran dan sarana pembelajaran
        • Meningkatkan kreativitas peserta didik melalui kegiatan pengembangan potensi diri
        • Meningkatkan keterampilan dan Apresiasi peserta didik dibidang Ilmu pengetahuan, teknologi, sosial, budaya dan seni melalui Construktivisme Learning dan interaksi global
        • Meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani melalui bimbingan dan kegiatan olah raga dan keagamaan
        • Meningkatkan jiwa kewirausahaan melalui Pembinaan Kewirausahaan dan Kegiatan Pengembangan Wawasan Khusus.
        • Meningkatkan dan mengembangkan efisiensi pembelajaran baik secara lokal, nasional maupun Internasional
        • Meningkatkan layanan informasi pendidikan berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi
  3. Diskripsi Kebutuhan Siswa (9 Tugas Pokok Perkembangan Siswa)
    1. Mencapai kematangan dalam beriman dan bertaqwa kepada ALLAH SWT
    2. Mencapai kematangan dalam hubungan dengan teman sebaya, serta kematangan dalam perannya sebagai pria dan wanita.
    3. Mencapai kematangan pertumbuhan jasmaniah yang sehat.
    4. Mengembangkan penguasaan ilmu teknologi dan seni sesuai dengan program kurikulum dan persiapan melanjutkan keperguruan tinggi
    5. Mencapai kematangan dalam pilihan karir
    6. Mencapai kematangan gambar dan sikap tentang kehidupan mandiri, secara emocional, social, intelectual dan ekonomi.
    7. Mencapai kematangan gambaran dan sikap tentang kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
    8. Mengembangkan kemampuan berkomunikasi social dan intelectual serta apresiasi seni.
    9. Mencapai kematangan dalam sistem etika dan nilai.
  4. Bidang Bimbingan Dan Konseling
    1. Bidang Bimbingan Pribadi :adalah bidang bimbingan yang meliputi pemantapan keimanan, porensi diri, bakat, minat pemahaman kelemahan diri, kemampuan pengambilan keputusan sehingga dapat merencanakan kehidupan yang sehat.
    2. Bidang Bimbingan Sosial :adalah bidang yang meliputi kemampuan yang berkomunikasi, berargu mentasi, bertingkah laku sesuai dengan kebiasaan yang berlaku di rumah dan masyarakat.
    3. Bidang Bimbingan Belajar :adalah bidang bimbingan yang meliputi pemantapan sikap dan kebiasaan belajar yang efektif, penguasaan materi, program belajar di sekolah sesuai dengan kondisi psikis, sosial budaya yang ada dimasyarakatnya.
    4. Bidang Bimbingan Karier :adalah bidang bimbingan yang meliputi pemantapan pemahaman diri berkenaan dengan kecenderungan karier yang hendak dikembangkan dan dipilih.
  5. Strategi Layanan Konseling dan Kegiatan Pendukung
    1. Layanan konseling meliputi :
      1. Layanan Orientasi : layanan yang memungkinkan siswa memahami lingkunagan baru, terutama lingkungan sekolah, objek-objek yang dipelajari untuk mempermudah dan memperlancarkan peran siswa
      2. Layanan Informasi : Merupakan yang memungkinkan siswa menerima, memahami, berbagai informasi.
      3. Layanan Penempatan dan Penyaluran : Merupakan layanan memungkinkanm siswa memper- oleh penempatan yang tepat.
      4. Layanan Penguasaan Konten: Merupakan layanan yang memungkinkan siswa mengembangkan sikap dan kebiasaan yang baik dalam menguasai materi yang cocok dengan kecepatan, dan kemampuan dirinya.
      5. Layanan Konseling perorangan : Merupakan layanan yang memungkinkan siswa mendapatkan layanan langsung tatap muka untuk mengentaskan permasalahan.
      6. Layanan Bimbingan Kelompok : Merupakan layanan yang memungkinkan sejumlah siswa secara bersama-sama melalui dinamika kelompok memperoleh bahan dan membahas topik tertentu.
      7. Layanan Konseling Kelompok : Merupakan layanan memungkinkan siswa masing-masing anggota kelompok memperoleh kesempatan untuk membahas dan pengentasan permasalahan pribadi melalui dinamika kelompok.
      8. Layanan Konsultasi: Merupakan layanan yang memungkinkan seseorang memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara yang perlu dilaksanakan dalam menangani kondisi dan atau permasalahan orang lain yang menjadi kepeduliannya.
      9. Layanan Mediasi:Merupakan layanan yang memungkinkan fihak-fihak yang sedang dalam keadaan saling tidak menemukan kecocokan menyelesaikan permasalahan dan memperbaiki hubungan mereka.
    2. Kegiatan Pendukung meliputi:
      1. Aplikasi Instrumentasi: Merupakan kegiatan untuk mengumpulkan data dan keterangan siswa
      2. Himpunan data: Merupakan kegiatan untuk menghimpun seluruh data dan keterangan yang relevan dengan pengembangan siswa.
      3. Konferensi kasus: Merupakan kegiatan untuk membahas permasalah siswa dalam suatu pertemuan yang dihadiri oleh pihak-pihak yang dapat memberi keterangan. Pada kegiatan pendukung ini kasus bersifat terbatas dan tertutup.
      4. Alih Tangan Kasus: Merupakan kegiatan pendukung untuk mendapatkan penanganan yang lebih tepat dan tuntas masalah yang dialami siswa dengan memindahkan penangan kasus.
      5. Kunjungan rumah: Merupakan kegiatan memperoleh data keterangan, kemudahan dan kemitraan bagi terentaskannya permasalahan siswa.
      6. Tampilan Kepustakaan: Merupakan kegiatan dengan menyediakan berbagai media informasi.
  6. Pengembangan Diri
    1. Pengembangan Diri Dalam Pelayanan Bimbingan Dan Konseling
      1. Pelayanan Dasar
        • Bimbingan Klasikal
        • Pelayanan Orientasi
        • Pelayanan Informasi
        • Bimbingan Kelompok
        • Pelayanan Pengumpulan Data/ Aplikasi Instrumentasi
      2. Pelayanan Responsip
        • Konseling Individu dan Kelompok
        • Referal /Alih tangan
        • Kolaborasi dengan guru mata pelajaran atau wali kelas.
        • Kolaborasi dengan Orang Tua Siswa
        • Kolaborasi dengan pihak-pihak terkait diluar sekolah
        • Konsultasi
        • Konferensi Kasus
        • Kunjungan Rumah
      3. Pelayanan Perencanaan Individual/Pribadi
        • Konseling Individual
        • Penempatan Penyaluran
      4. Dukungan Sistem
        • Manajemen
        • Akses informasi dan teknologi
        • Pengembangan Profesi
        • Pengembangan media informasi
        • Kolaborasi dengan guru mata pelajaran atau wali kelas
    2. Pelayanan Pengembangan Diri oleh pembina ekstra kurikuler
      • Rohis
      • Basket 
      • Futsal
      • KIR
      • Volly Ball
      • Tenis Meja
      • Bulu Tangkis
      • Teater
      • Seni Baca Alquran
      • Taekwondo
      • Karate
      • Paduan Suara
      • Paskibra
      • Dll.

    KESALAHAN DALAM MENDIDIK ANAK



    PDF Cetak E-mail
    Ditulis Oleh Mad Berawi
    Kesalahan- kesalahan yang sering dilakukan orang tua yang tidak disadari sebagai kesalahan, tetapi justru dianggap sebagai tindakan yang benar yaitu:

    • Mematahkan kemauan anak
    • Menghina dengan mengatakan anak jelek, seperti “bodoh”, “jahat”, “nakal” dan kata-kata buruk lainnya
    • Menakuti anak dengan orang-orang yang seharusnya dicintainya, dihormati dan dikaguminya seperti dengan ayahnya, dokter, polisi dan guru
    • Menegur anak dengan suara keras
    • Terlalu banyak melarang anak dengan mengatakan “JANGAN”
    • Bertengkar dengan anak
    • Sering mengatakan janji terhadap anak
    • Berbicara terlalu banyak kepada anak dengan maksud melarang
    • Membohongi anak
    • Suka membesar-besarkan kesalahan anak
    • Tidak melatih anak bekerja
    • Memprogram anak dengan program kegagalan
    • Menjadikan pekerjaan sebagai alat untuk menghukum
    • Menghina anak didepan kawan-kawannya
    • Membanding-bandingkan anak dengan saudara atau temannya
    • Menuruti kemauan anak
    • kurang melatih kedisplinan anak
    • Kurang perhatian

    Rabu, 02 Februari 2011

    Kenakalan Remaja








    Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-norma hukum pidana yang dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebut akan merugikan dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya.

    Para ahli pendidikan sependapat bahwa remaja adalah mereka yang berusia 13-18 tahun. Pada usia tersebut, seseorang sudah melampaui masa kanak-kanak, namun masih belum cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa. Ia berada pada masa transisi.


    Definisi kenakalan remaja menurut para ahli

    • Kartono, ilmuwan sosiologi
      Kenakalan Remaja atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah juvenile delinquency merupakan gejala patologis sosial pada remaja yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial. Akibatnya, mereka mengembangkan bentuk perilaku yang menyimpang".

    • Santrock
      "Kenakalan remaja merupakan kumpulan dari berbagai perilaku remaja yang tidak dapat diterima secara sosial hingga terjadi tindakan kriminal."

    Sejak kapan masalah kenakalan remaja mulai disoroti?

    Masalah kenakalan remaja mulai mendapat perhatian masyarakat secara khusus sejak terbentuknya peradilan untuk anak-anak nakal (juvenile court) pada 1899 di Illinois, Amerika Serikat.

    Jenis-jenis kenakalan remaja

    • Penyalahgunaan narkoba
    • Seks bebas
    • Tawuran antara pelajar

    Penyebab terjadinya kenakalan remaja

    Perilaku 'nakal' remaja bisa disebabkan oleh faktor dari remaja itu sendiri (internal) maupun faktor dari luar (eksternal). Faktor internal:
    1. Krisis identitas
      Perubahan biologis dan sosiologis pada diri remaja memungkinkan terjadinya dua bentuk integrasi. Pertama, terbentuknya perasaan akan konsistensi dalam kehidupannya. Kedua, tercapainya identitas peran. Kenakalan ramaja terjadi karena remaja gagal mencapai masa integrasi kedua.

    2. Kontrol diri yang lemah
      Remaja yang tidak bisa mempelajari dan membedakan tingkah laku yang dapat diterima dengan yang tidak dapat diterima akan terseret pada perilaku 'nakal'. Begitupun bagi mereka yang telah mengetahui perbedaan dua tingkah laku tersebut, namun tidak bisa mengembangkan kontrol diri untuk bertingkah laku sesuai dengan pengetahuannya.

    Faktor eksternal:
    1. Keluarga
      Perceraian orangtua, tidak adanya komunikasi antar anggota keluarga, atau perselisihan antar anggota keluarga bisa memicu perilaku negatif pada remaja. Pendidikan yang salah di keluarga pun, seperti terlalu memanjakan anak, tidak memberikan pendidikan agama, atau penolakan terhadap eksistensi anak, bisa menjadi penyebab terjadinya kenakalan remaja.
    2. Teman sebaya yang kurang baik
    3. Komunitas/lingkungan tempat tinggal yang kurang baik.

    Hal-hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi kenakalan remaja:

    1. Kegagalan mencapai identitas peran dan lemahnya kontrol diri bisa dicegah atau diatasi dengan prinsip keteladanan. Remaja harus bisa mendapatkan sebanyak mungkin figur orang-orang dewasa yang telah melampaui masa remajanya dengan baik juga mereka yang berhasil memperbaiki diri setelah sebelumnya gagal pada tahap ini.
    2. Adanya motivasi dari keluarga, guru, teman sebaya untuk melakukan point pertama.
    3. Kemauan orangtua untuk membenahi kondisi keluarga sehingga tercipta keluarga yang harmonis, komunikatif, dan nyaman bagi remaja.
    4. Remaja pandai memilih teman dan lingkungan yang baik serta orangtua memberi arahan dengan siapa dan di komunitas mana remaja harus bergaul.
    5. Remaja membentuk ketahanan diri agar tidak mudah terpengaruh jika ternyata teman sebaya atau komunitas yang ada tidak sesuai dengan harapan.