Minggu, 11 Desember 2011

MACAM-MACAM LAYANAN BK

                                                                   BAB I
 
                                                          PENDAHULUAN


Setelah dipahami pengertian, landasan, fungsi, dan prinsip-prinsip, serta orientasi dan ruang lingkup pelayanan bimbingan dan konseling, bab ini membahas tentangjenis layanan dan kegiatan-kegiatan konseling. Layanan orientasi dan informasi, penempatan dan penyaluran, bimbingan belajar, konseling perseorangan, bimbingan dan konseling kelompok, seta kegiatan penunjang, dibicarakan secara khusus.
Untuk setiap layanan dan kegiatan bimbingan dan konseling bab ini menyajikan uraian tntang pengertian, tujuan, pokok –pokok layanan atau kegiatan, kemungkinan pelaksanaannya, dan hal-hal khusus yang perlu mendapat perhatian berkenaan dengan layanan atau kegiatan itu. Uraian itu diharapkan dapat menjadi dasar dan titik tolak pembahasan tentang layanan dan kegiatan yang dimaksudkan, yang selanjutnya akan ditindak lanjuti denag pendalaman dan pengembangan keterampilannya dalam pembahasan dan pelatihan tersendiri.







































































AB II
PEMBAHASAN

A. Layanan Orientasi
1. Makna Layanan Orientasi
Layanan orientasi adalah layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan peserta didik dan pihak-pihak lain yang dapat memberikan pengaruh yang besar terhadap peserta didik (terutama orang tua) memahami lingkungan (seperti sekolah) yang baru dimasuki peserta didik, unutuk mempermudah dan memperlancar berperannya peserta didik dilingkungan yang baru ini.
2. Tujuan Layanan Orientasi
Layanan orientasi bertujuan untuk membantui individu agar mampu menyesuaikan diri terhadap lingkungan atau situasi yang baru. Dengan perkataan lain agar individu dapat memperoleh manfaat sebesar-besarnya dari berbagai sumber yang ada pada suasana atau lingkungan baru tersebut. Layanan ini juga akan mengantarkan individu untuk memasuki suasana atau lingkungan baru.
3. Isi Layanan Orientasi
Materi kegiatan layanan orientasi menyangkut:
  1. Pengenalan lingkungan dan fasilitas sekolah.
  2. Peraturan dan hak-hak serta kewajiban siswa.
  3. Organisasi dan wadah-wadah yang dapat membantu dan dapat meningkatkan hubungan social siswa.
  4. Kurikulum dangan seluruh aspek-aspeknya.
4. Teknik Layanan Orientasi
Teknik layanan orientasi terdiri dari:
  1. Format lapangan
Format ini di tempuh apabila peserta layanan(siswa) melakukan kegiatan keluar kelas atau ruangan dalam rangka mengakses objek-objek tertentu yang menjadi isi layanan.
  1. Format klasikal
Dengan format ini, kegiatan layanan orientasi dilaksanakan didalam kelas atau ruangan.
  1. Format kelompok
Secara umum polanya sama dengan format klasikal, yaitu dilakukan secara berkelompok dan terdiri atas sejumlah peserta yang terbatas, misalnya lima sampai delapan orang.
  1. Format individual
Berbeda dengan format kelompok, format ini merupakan format khusus dilakukan terhadap individu-individu tertentu.
  1. Format politik
Dengan format ini, konselor atau pembimbing berupaya menghubungkan dan mengaktifkan pihak-pihak diluar peserta layanan unuk memberikan dukungn dan fasilitas yang memudahkan pelaksanaan layanan dan menguntungkan peserta layanan.
Dengan format diatas, layanan orientasi bias dilaksanakan dengan teknik-teknik:
  1. Penyajian, yaitu dengan melalui ceramah, Ttanya jawab, dan diskusi.
  2. Pengamatan, yaitu melihat langsung objek-objek yang terkait dengan isi layanan.
  3. Partisipasi, yaitu dengan melibatkan diri secara langsung dalam suasana dan kegiatan, mencoba, dan mengalami sendiri.
  4. Studi dokumentasi, yaitu dengan membaca dan mempelajari berbagai dokumen yang terkait.
  5. Kontemplasi, yaitu dengan memikirkan dan merenungkan secara mendalam tentang berbagai hal yang menjadi isi layanan.
5. Pelaksanaa Layanan Orientasi
Proses atau tahap layanan orientasi adalah sebagai berikut:
  1. Perencanaan.
  2. Pelaksanaan.
  3. Evaluasi.
  4. Analisis hasil evaluasi.
  5. Tindak lanjut.
  6. Laporan.
B. Layanan informasi
1. Makna Layanan Informasi
Layanan informasi yaitu layanan bimbingan yang memungkinkan peserta didik dan pihak-pihak lain yang dapat memberikan penagruh yang besar kepada peserta didik(terutama orang tua) dalam menerima dan memahami informasi(seperti informasi pendidikan dan informasi jabatan) yang dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dan pengambilan keputusan sehar-hari sebagai pelajar, anggota keluarga, dan masyarakat.
2. Tujuan Layanan Informasi
Layanan informasi bertujuan agar individu(siswa) mengetahui menguasai informasi yang selanjutnya dimanfaatkan untuk keperluan hidupnya sehari-hari dan perkembangan dirinya. Layanan informasi juga bertujuan pengembangan kemandirian.
3. Isi Layanan Informasi
Secara lebih rinci, informasi yang menjadi isi layanan bimbingan dan konseling di sekolah adalh:
  1. Informasi tentang pengembangan diri.
  2. Informasi tentang hubungan antarpribadi, sosial, nilai-nilai(values) dan moral.
  3. Informasi tentang pendidikan, kegiatan belajar, dan ilmu pengetahuan dan teknologi.
  4. Informasi tentang dunia karir dan ekonomi.
  5. Informasi tentang sosial budaya,politik, dan kewarganegaraan.
  6. Informasi tentang kehidupan berkeluarga.
  7. Informasi tentang agama dan kehidupan beragama beserta seluk beluknya.
4. Teknik Layanan Informasi
Layanan informasi dapat diselenggarakan secara langsung dan terbuka oleh pembimbing atau konselor kepada seluruh siswa di sekolah.
Beberapa teknik yang biasa digunakan untuk layanan informasi adalah:
  1. Ceramah, Tanya jawab dan diskusi.
  2. Melalui media, seperti alat tulis,media gambar,dll.
  3. Acara khusus, misalnya “hari tanpa asap rokok”, “hari kebersihan lingkungan”, dll.
  4. Nara sumber. Layanan informasi juga bisa diberikan kepada peserta layanan dengan mengundang nara sumber(manusia sumber).



C. Layanan Penempatan dan Penyaluran
1.Makna Layanan Penempatan dan Penyaluran
Layanan penempatan dan penyaluran adalah layanan bimbingan yang memungkinkan peserta didik memperoleh dan penyaluran yang tepat sesuai dengan potensi, bakat, dan minat serta kondisi pribadinya.
2. Tujuan Layanan Penempatan dan Penyaluran
Layanan penempatan dan penyaluran bertujuan supaya siswa bisa menempatkan diri dalam program studi akademik dan lingkup kegiatan nonakademik yang menunjang perkembangan serta semakin merealisasikan rencana masa depan. Dengan kata lain, layanan penempatan dan penyaluran bertujuan agar siswa memperoleh tempat yang sesuai untuk pengembangan potensi dirinya.
3. Isi Layanan Penempatan dan Penyaluran
Materi kegiatan layanan penempatan dan penyaluran meliputi:
  1. Penempatan kelas siswa, program studi/jurusan dan pilihan ekstrakurikuler yang dapat menunjang pengembangan sikap, kebiasaan kemampuan, bakat,dan minat.
  2. Penempatan dan penyaluran dalam kelompok sebaya, kelompok belajar, dan organisasi kesiswaan serta kegiatan sosial disekolah.
  3. Membantu dalam kegiatan program khusus sesuai dengan kebutuhan siswa, baik pengajaran, perbaikan maupun program pengayaan dan seleksi masuk perguruan tinggi melalui jalur PMDK/UMPTN.
  4. Menempatkan dan menyalurkan siswa pada kelompok yang membahas pilihan khusus program studi sesuai dengan rencana karier.


D. Layanan Bimbingan Belajar(Pembelajaran)
Layanan bimbingan belajar adalah layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan peserta didik mengembangkan diri berkenaan dengan sikap dan kebiasaan belajar yang baik, materi belajar yang cocok dengan kecepatan dan kesulitan belajarnya, serta berbagai aspekl tujuan dan kegiatan belajar lainnya, sesuai dengan perkembangan ilmu, teknologi, dan kesenian.
Bimbingan belajar merupakan salah satu bentu layanan bimbingan yang penting diselenggarakan disekolah. Pengalamnan menunjukkan bahwa kegagalan disebabkan oleh kebodohan atau rendahnya intelegensi. Sering kegagalan itu terjadi disebabkan mereka tidak mendapat layanan bimbingan yang memadai.
Materi kegiatan layanan bimbingan belajar meliputi:
  1. Mengembagkan pemahaman tentang diri, terutama pemahaman sikap, sifat, bakat, minat, kekuatan-kekuatan dan penyuluran, kelemahan-kelemahan dan penanggulangannya, dan usaha-usaha pencapaian cita-cita/perencanaan masa depan.
  2. Mengembangkan kemampuan berkomunikasi, bertingkah laku dalam hubungan sosial dengan teman sebaya, guru. Dan masyarakat luas.
  3. Mengembangkan sikap dan kebiasaan dalam disiplin belajar dan berlatih secara efektif dan efisien.
  4. .teknik penguasaan materi pelajaran, baik ilmu pengetahuan teknologi, dan kesenian.
  5. Membantu memantapkan pilihan karier yang hendak dikembangkan melalui orientasi dan informasi karier.
  6. Orientasi belajar di perguruan tinggi.
  7. Orientasi hidup keluarga



E. Layanan Konseling Perorangan
1. Makna Layanan Konseling Perorangan
Yaitu layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan peserta didik yang memungkinkan peserta didik yang mendapatkan layanan langsung secara tatap muka denagn guru pembimbing/konselor dalam rangka pembahasan dan pengentasan permasalahnnya.
Pelaksanaan usaha pengentasan permasalahan siswa, dapat mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:
  1. Pengenalan dan pemahaman permasalahan.
  2. Analisis yang tepat.
  3. Aplikasi dan pemecahan permasalahan.
  4. Evaluasi, baik evaluasi awal, proses, ataupun evaluasi akhir.
  5. Tindak lanjut.
2. tujuan layanan konseling perorangan
Tujuan layanan konseling perorangan adalah agar klien memahami kondisi dirinya sendiri, lingkungannya, permasalahan yang dialami, kekuatan dan kelemahan dirinya, sehingga klien dapatmengatasinya.
3. isi layanan konseling peroranagan
Materi layanan konseliung perorangan  meliputi:
  1. Pemaqaaman sikap, kebiasan, kekuatan diri dan kelemahan, bakat, dan minat serta penyalurannya.
  2. Pengentasan kelemahan diri dan pengembangan kekuatan diri .
  3. Mengembangkan kemampuan berkomunikasi, menerima dan menyampaikan pendapat, bertingkah laku sosial, baik di rumah, di sekolah, maupun di masyarakat.
  4. Mengembangkan sikap kebiasaan belajar yang baik, dan disiplin.
  5. Pemantapan pilihan jurusan dan perguruan tinggi.
  6. Pengembangan dan pemantapan kecendrungan karier dan pendidikan lanjutan yang sesuai dengan rencanma karir.
  7. Informasi karier, dunia kerja, penghasilan, dan prospek masa depan karir.
  8. Pengambilan keputusan sesuai dengan kondisipribadi, keluarga, dan sosial.
F. Layanan Bimbingan Kelompok
Adalah layanan bimbingan yang memungkinkan sejumlah peserta didik secara bersama-sama memperoleh berbagai bahan dari nara sumner tertentu(terutama dari pembimbing/konselor) yang berguna untuk menunjang kehidupannya sehari-hari baik individu maupun sebagai pelajar, anggota keluarga dan masyarakat serta untuk pertimbangan dalam pengambilan keputusan,
Tujuan layanan bimbingan kelompok
Secara umum tujuan bimbingan kelompok adalh untuk mengembangkan kemampuan bersosialisasi, khususnya kemampuan berkomunikasi peserta layanan(siswa). Secara khusus, layanan bimbingan kelompok bertujuan untuk mendorong pengembangan perasaan, pikiran, persepsi, wawasan dan sikap yang menunjang perwujudan tinghkah laku yang lebih efektvif.
G. Layanan Konseling Kelompok
Layanan konseling kelompok adalah layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan peserta didik memperoleh kesempatan untek pembahasan dan pengentasan permasalahan yang dialaminya melalui dinamika kelompok.
Tujuan konseling kelompok meliputi:
  1. Melatih anggota kelompok agar berani berbicar dengan orang banyak.
  2. Melatih anggota kelompok dapat bertenggang rasa terhadap teman sebayanya.
  3. Dapat mengembangkan bakat dan minat masing-masing anggota kelompok.
  4. Mengentaskan permasalahan-permasalahan kelompok.
Penyelenggaraan layanan konseling kelompok dan layanan kelompok merupakan dua jenis layanan yang saling keterkaitannya sangat besar. Keduanya mempergunakan dinamika kelompok sebagai media kegiatannya. Apabila dinamika dinamika kelompok dikembangkan dan dimanfaatkan secara efektif dalam kedua jenis layanan itu, maka hasilnya yang dapat diharapkan dicapai melalui kedua jenis layanan itu secara bersama-sama, kecuali hal-hal yang besangkut paut dengan pemahaman dan pengentasan masalah adalah suasana kejiwaan yang sehat, antara lain berkenaan dengan spontanitas, perasaan positif, peningkatan pengetahuan dan keterampilan sosial.
H. Layanan Konsultasi
Adalah layanan konseling yanga dilaksanakn oleh konselor terhadap seorwng pelanggan yang memungkinkan memperoleh wawasan, pemahaman dan cara-cara yang perlu dilaksanakan dalam menangani kondisi atau permasalahan pihak ketiga.
Dalam layanan konsultasi, ada tiga yang tidak dapat dipisahkan, yaitu konselor, konsulti, dan pihak ketiga., konselor merupakan tenaga ahli konseling yang memiliki kewenangan melakukan pelayanan konseling sesuai dengan bidang tugasnya.
Tujuan layanan konsultasi adalh agar klien dengan kemampuannya sendiri dapat menangani kondisi atau permasalahan yang dialami oleh pihak ketiga. Selain itu agar konsulti memiliki kemampuan diri yang berupa wawasan, pemahaman, dan cara-cara bertindak yang terkait langsung dengan Susana atau permasalahan pihak ketiga.
I. Layanan Mediasi
Istilah “mediasi” terkait dengan istilah “media” yang berasal dari kata “medium” yang berarti perantara. Dalam literature islam istilah “mediasi” sama dengan”wasilah” yang juga berarti perantara. Berdasar arti diatas, mediasi bisa dimaknai sebagai suatu kegiatan yang mengantarai atau menjadi wasilah atau menghubungkan  yang semila terpisah. Melalui mediasi dua belah pihak yang sebelumnya tyerpisah menjadi saling terkait, saling mengurangi atau meniadakan jarak, saling memperkecil jarak perbedaan sehingga jarak keduanya menjadi lebih dekat.
Menurut prayitno (2004) layanan mediasi merupakan layanan yang dilaksanakan konselor terhadap dua pihak atau lebih yang sedang dalam keadaan saling tidak menemukan kecocokan. Berdasarkan makna itu, layanan mediasi juga berarti layanan atau bantuan terhadap dua pihak atau lebih yang sedang dalam kondisi bermusuhan.
BAB III
KESIMPULAN

A. Kesimpulan
Berbagai jenis layanan dan kegiatan perlu dilakukan sebagai wujud penyelanggaraan pelayanan bimbingan dan konseling terhadap sasran layanan, yaitu peserta didik. Jenis layanan tersebut perlu terselenggara sesuai dengan keempat bidang bimbingan yang telah duraikan terdahulu. Ada sejumlah layanan dalam bimbingan dan konseling di sekolah, antara lain: “
(1) Layanan orientasi,
(2) Layanan informasi,
(3) Layanan penempatan dan penyaluran,
(4) Layanan bimbingan belajar,
(5) Layanan konseling perorangan,
(6) Layanan bimbingan kelompok,
(7) Layanan konseling kelompok,
(8) Layanan konsultasi,
(9) Layanan mediasi.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar